Beda Reboisasi dan Pembalakan Liar

Hutan adalah harta yang tidak ternilai, mengingat banyak kekayaan alam yang tersimpan di dalamnya.

Jika dikelola dengan baik, suatu negara yang hutannya luas, bisa mendapatkan banyak keuntungan.



Apasih sumber kekayaan utama hutan?

Tentu saja kayu.

Kayu adalah kebutuhan penting dan banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat mebel seperti meja, kursi, lemari.

Nilai ekonomisnya tinggi.

Tergiur dengan uang hasil kayu inilah sering terjadi pembalakan liar pada banyak hutan. Ini mesti dicegah dan jangan dibiarkan.


Pembalakan liar

Pembalakan liar adalah kegiatan menebang pohon di hutan yang serampangan atau sembarangan. Yang diincar hanya keuntungan semata.

Dalam beberapa waktu, puluhan hektar lahan langsung gundul.

Pohonnya lenyap.

Yang tersisa hanyalah onggokan tanah gersang.

Inilah mengapa pembalakan liar sangat dilarang dan pelakunya bisa kena hukuman berat. Hutan yang gundul tidak produktif lagi, tanahnya kering dan bisa menyebabkan longsor ketika musim hujan mengamuk.



Bahaya yang ditimbulkan oleh pembalakan liar antara lain :
  • Tanah menjadi gersang
  • Bisa menyebabkan longsor
  • Air tanah berkurang karena tidak ada pohon yang menahan air ketika hujan, sehingga air tidak bisa meresap.
  • Hewan kehilangan rumahnya
  • Pemasok oksigen berkurang
  • Mengurangi pemasukan negara



Hutan salah satu fungsinya yang vital adalah penghasil oksigen. Oksigen dibutuhkan semua makhluk hidup untuk bernafas.

Jika pohonnya diterabas tanpa perhitungan, jumlah tanaman ini berkurang drastis, sehingga pasokan oksigen berkurang dan udara disekitar tambah panas.

Kemudian pemasukan negara berkurang karena uangnya lari ke kantong para pencuri kayu ini.
Karena itulah, mesti dilakukan penangkapan terhadap para pelakunya agar hutan tidak sembarangan dibalak.

Sehingga kondisinya tetap hijau dan lestari.


Reboisasi

Kalau pembalakan liar bertujuan untuk mencari keuntungan dengan memangkas kayu sebanyak-banyaknya, maka yang ini adalah kebalikannya.

Reboisasi adalah kegiatan menanam pohon pada lahan hutan yang gundul.




Untuk apa melakukan reboisasi?
  • Mengurangi lahan gundul
  • Menambah jumlah pohon
  • Membuat hutan hadir kembali
  • Membantu menambah pasokan air tanah
  • Menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan
  • Menjaga persediaan kayu agar tidak habis dan bisa dinikmati dalam waktu lama. 
  • Mencegah tanah longsor
  • Menjaga stok oksigen
  • Menambah pemasukan negara dan masyarakat sekitar


Hutan yang kembali bersemi berkat reboisasi mendatangkan banyak keuntungan, sudah disebutkan diatas beberapa diantaranya.

Menanam pohon itu butuh waktu lama..

Tidak seperti menebang pohon yang dalam hitungan jam langsung ambruk menghantam tanah.

Menumbuhkan pohon yang besar dan tinggi memerlukan waktu puluhan tahun. Sangat lama bukan? Karena itulah aktivitas menjaga lingkungan sangat melelahkan.

Tapi mengingat manfaat yang bisa diperoleh, ini mesti dilakukan terus.


Solusi

Agar hutan tetap lestari dan sekaligus bisa menambah pemasukan bagi negara dan masyarakat sekitar, tindakan yang terkonsep dan teratur mesti dilakukan.



Contoh tindakannya antara lain :
  • Menebang pohon yang sudah cukup umur
  • Pohon yang masih muda diberikan kesempatan untuk berkembang
  • Tidak menebang dalam jumlah banyak, misalnya harus dikontrol berapa pohon yang boleh hilang dalam satu hektar.
  • Lahan yang sudah hilang pohonnya segera ditanami dengan bibit baru



Jika ini dilakukan, kelangsungan hutan tetap terjaga.

Pohon tetap bisa diambil kayunya dan jumlahnya stabil karena terus ditanam pada lahan kosong atau gundul atau bekas penebangan.

Kelestarian hutan sangat sehat.

Tidak hanya kayu dan hewan saja yang merasakan manfaatnya, di hutan itu banyak juga tanaman obat yang bisa diracik untuk menyembuhkan banyak penyakit.

Peluang besar bukan?

Hutan itu menyediakan sumber daya yang banyak bagi hidup manusia, dengan pengelolaan yang bijak, banyak keuntungan yang bisa diraih..


Silahkan dibaca juga :

Post a Comment for "Beda Reboisasi dan Pembalakan Liar"