Bahan-bahan yang Umum Digunakan Untuk Atap Rumah

Atap rumah memainkan peranan penting, menawarkan perlindungan ke penghuni di dalamnya dari sengatan panas dan siraman hujan. Rasa khawatir hilang, tidak ada rasa cemas menghinggapi ketika melakukan aktivitas.


Model rumah berkembang seiring jaman dan material-material baru bermunculan. Menghadirkan banyak pilihan bagi calon pemiliknya.
Begitu juga atap, dari bahan tradisional sampai berteknologi modern hadir di pasar. Harga juga bervariasi.

Bahan untuk membuat atap

Beberapa jenis atap pastinya kita akrabi, mengingat banyak dipakai. Coba deh lihat di sekitar, pasti kebanyakan atapnya berasal dari bahan yang sama.

Nah...
Untuk lebih lengkapnya, inilah bahan yang bisa berfungsi sebagai atap
  • Bambu
  • Kayu
  • Tanah liat
  • Beton
  • Metal
  • Kaca
  • Asbes
  • Ilalang
  • Daun kelapa
  • Ijuk
  • Bitumen

1. Bambu

Tumbuhan ini dikenal akan kemampuan tumbuhnya yang luar biasa. Bahkan, ada satu jenis yang bisa tumbuh satu meter per hari.
Wow, keren ya.

Bambu juga mudah dikembangkan. Apalagi di negara kita, tanaman ini tumbuh subur dan menyimpan potensi luar biasa.

Nah...
Tanaman ini layak dimanfaatkan untuk atap lho.


Caranya bagaimana?
  • Bambu dipotong dengan ukuran sama
  • Dibelah dua
  • Lalu disusun tumpang tindih satu sama lain untuk atap.
Belahan pertama menghadap ke atas, sedangkan belahan disampingnya terkurap. Sehingga mampu mencegah air masuk ke dalam.

Atap bambu seperti ini masih tradisional dan biasanya digunakan untuk gubuk atau bangunan sementara. 
Bambu sudah dikembangkan untuk bahan baku seperti atap sirap yang terbuat dari kayu.


2. Kayu

Di atas sudah dijelaskan sedikit tentang atap sirap. Sirap biasanya terbuat dari kayu ulin. Kayu yang terkenal dengan kekuatan bandelnya serta tahan cuaca. 

Kayu dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis menyerupai genteng. Lalu disusun dengan teknik tertentu agar memberikan perlindungan maksimal bagi penghuni rumah.

Atap sirap kembali tenar karena banyak digunakan untuk vila atapun hotel.

Penggunaan atap ini menghadirkan kesan klasik dan tradisional. 

Sirap memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak menyerap panas dan tahan lama. Karena tidak menyerap panas, suhu di dalam rumah lebih adem dan membuat nyaman penghuninya.


3. Tanah liat

Atap tanah liat sampai sekarang sangat digemari. Selain harganya murah, ketahanannya bisa dihandalkan.. 

Apalagi modelnya bagus-bagus, semacam genteng kodok yang terkenal kokoh itu.

Tampilan rumah lebih indah dan estetik.



Mengapa genteng ini begitu diminati?
  • Harganya terjangkau
  • Tidak menyerap panas
  • Mudah dipasang
  • Desainnya menarik
Tanah liat sebagai bahan dasarnya dicetak dengan mesin mengikuti pola tertentu. Setelah itu dibakar agar kekuatannya bertambah.


4. Beton

Beton sudah lama dihandalkan untuk membangun dan sekarang produknya sudah ada atap. Genteng beton diminati karena tampilannya yang simpel dan berkelas.

Cuma ukurannya agak berat.
Mesti dipertimbangkan dengan rangka yang digunakan.

Mengapa berat?
Karena menggunakan campuran pasir dan semen. Kita tahu \kalau pasir adalah material yang berat, tak heran jika genteng ini berbobot besar.


5. Metal

Namanya saja metal, berarti gentengnya berbahan logam, semacam aluminium dan seng. 
Aluminium adalah metal yang ringan serta tahan karat.

Beberapa genteng juga dibuat dengan bahan dasar stainless steel (baja tahan karat).

Selain untuk perumahan, genteng metal banyak digunakan pada pabrik karena kekuatannya tinggi dan tahan cuaca ektrim.


6. Kaca

Kaca juga bisa dijadikan atap lho. Dengan pencetakan tertentu, bahan ini diolah dan dibentuk sesuai dengan struktur genteng.

Biasanya atap kaca bentuknya mirip genteng tanah liat.



Untuk apa atap ini?
Biasanya memberikan penerangan lebih. Kaca sifatnya transparan dan mampu dilewati sinar matahari. Jika ada ruangan yang dirasa gelap, genteng kaca bisa digunakan untuk mengganti beberapa genteng lain sehingga ruangan tersebut lebih terang.

Atau atap kaca seperti gambar di atas yang menggunakan struktur besi sebagai rangkanya. Bisa dipastikan bangunan ini sangatlah terang dan lega.


7. Asbes

Atap berbahan asbes sudah jarang digunakan, karena material ini bisa memicu penyakit kanker dan gangguan pernafasan. Modelnya sama dengan atap seng, bentuknya persegi panjang dan bergelombang.


8. Ilalang

Tanaman rumput-rumputan yang tumbuh liar ini ternyata bisa dimanfaatkan sebagai atap. Ilalang yang sudah tua, cukup umur, dipanen dan dikumpulkan.

Lalu dirajut pada belahan bambu.

Ketika disusun untuk atap, rajutan-rajutan ini ditumpuk satu per satu sampai dirasa cukup. 
Atap ilalang banyak digunakan pada bangunan hotel atau vila demi menampilkan kesan alami. 


9. Daun kelapa

Tidak terbantahkan jika pohon kelapa sangat serba guna. Daunnya bisa dimanfaatkan untuk atap. Daun kelapa yang sudah hijau tua dipanen, dianyam agar minim celah.

Diperlukan banyak daun kelapa untuk satu bangunan.



Kemudian anyaman daun ini disusun sedemikian rupa agar mampu meneduhkan suasana di dalam ruangan.  Memang, daun kelapa tidak cocok untuk bangunan permanen. Mengingat kondisinya yang mudah rusak dan tidak tahan cuaca ekstrim.


10. Ijuk

Bahan ini diperoleh dari tanaman aren dan warnanya hitam. Berbentuk layaknya rambut dengan ukuran lebih tebal dan banyak dimanfaatkan untuk pembuatan sapu.

Pernah kan melihat sapu ini?

Selain sapu, ijuk bisa dimanfaatkan untuk atap.  Kalau di Bali, bangunan tempat suci banyak menggunakan atap ijuk. Dengan pemasangan yang telaten, diperoleh hasil yang sangat indah dan menarik.


11. Bitumen

Bitumen dibuat dari aspal dan dibarengi material lain agar mendapatkan kekuatan yang diinginkan.  Atap ini kuat dan fleksibel.

Perumahan sudah mulai menggunakan bitumen, tampilan atap bisa dibuat menarik dan bentuknya sangat beragam.

Genteng tanah liat dan seng umum dipakai

Jika melihat di sekitar, atap yang umum digunakan masyarakat adalah genteng tanah liat dan seng.

Mengapa?
Karena kedua jenis ini mudah diperoleh.

Genteng tanah liat sekarang sudah didesain dengan cantik dan menarik. Orang yang melihatnya pun kepincut. Belum ditambahi kekuatannya yang lebih oke, semisal genteng kodok. 

Kalau seng digemari karena mudah dicari. Hampir setiap toko bangunan mempunyai stok dan siap dibeli kapanpun.
Terus kalau menggunakan seng, penggunaan kuda-kudanya lebih jarang dibanding genteng. Pemasangannya cepat dan tahan lama.



Tetapi genteng memiliki keunggulan penting dibanding seng, yaitu mampu menangkal suhu panas.

Tanah liat tidak menyerap panas sinar matahari, sehingga suhu udara di dalam ruangan lebih adem dan dingin. Sedangkan seng, karena terbuat dari metal, mudah menyerap panas matahari dan akhirnya meningkatkan suhu di dalam rumah.

Manfaat atap pada rumah

Atap tentu saja dibuat dengan tujuan penting, sehingga rumah terasa lengkap dan membuat kita mau tinggal di dalamnya.

Beberapa fungsi atap antara lain :
  • Memberikan perlindungan kita yang tinggal di dalamnya dari benda-benda yang bisa saja masuk ke dalam
  • Mencegah panas sinar matahari
  • Melindungi penghuni dari air hujan
  • Membuat rumah memiliki bentuk yang bagus
  • Mempercantik rumah dengan desainnya yang menarik
Pastinya kita tidak mau tinggal di rumah yang kondisi atapnya jelek, mengingat atap mampu memberikan perlindungan bagi kita yang tinggal di dalamnya.

Bahkan walaupun rumah belum finish, tetapi atapnya sudah bagus, bisa langsung ditempati. Plester dan pengecatan bisa dilakukan sambil jalan.


Baca juga ya :

Post a Comment for "Bahan-bahan yang Umum Digunakan Untuk Atap Rumah"